Bentuk kebebasan karya anak-anak |
Foto koleksi Pribadi |
GAMBARMU DUNIAMU Begitulah judul salah satu artikel di Mingguan Kompas yang
telah saya baca . Judul ini menyampaikan kepada masyarakat bahwa Menggambar bagi anak-
anak merupakan wujud arena ekpresi dunia mereka tanpa batas. Tentang manfaat kegiatan menggambar ini telah
ditunjukkan oleh seorang wanita Belgia bernama Laurence Vandenborre dalam mengatasi
trauma anak-anak korban bencana. LAURENCE mengfungsikan kegiatan menggambar sebagai
“Art Therapi” dan hasilnya luar biasa karena anak-anak akhirnya bisa kembali ke dunianya.
Namun bila kita mengfungsikan kegiatan seni menggambar pada anak-anak sebagai media
Art Terapi maka peranan orangtua dalam menyikapinya menjadi sangat penting sekali.
Sebaliknya Sikap yang salah justru bisa melukai anak-anak.
Mungkin rasanya sudah tidak pantas lagi bila masih ada orangtua mengkwatirkan terhadap
kegemaran anak yang suka menggambar atau corat –coret kalau nantinya bakal jadi seorang
seniman yang banyak beranggapan identik dengan kemiskinan. Atau dunia pendidikan
menganggap pelajaran menggambar tidak memberikan kecerdasan kepada anak sehingga
pelajaran menggambar dijauhkan dari anak.
Sebelumnya Perlu dimengerti bahwa kita harus bisa membedakan perihal tujuan kegiatan
menggambar untuk anak-anak apakah tujuan kita demi prestasi atau tujuan terapi demi
membantu perkembangan psikologis anak.
Sebenarnya sangatlah penting bila untuk anak-anak sebaiknya seni rupa untuk tujuan art
therapy namun banyak hal yang harus dilakukan oleh orangtua seperti tidak bolehnya
orangtua ikut interprestasi atau mengkritisi saat anak menggambar maupun menilai hasil
karya anak sudah jadi. Sebagai contoh ketika kita berikan sebuah tema menggambar kepada
semua anak-anak maka kenyataannya akan menghasilkan karya anak yang berbeda-beda
tetapi meski berbeda anak-anak ini mempunyai pesan yang sama. Laurence menyebutkan
bahwa karya mereka sebagai gejolak jiwanya meskipun apa yang kita lihat hanya sebuah
garis . Tetapi bila kita menanyakan tentang apa yang telah digambarkan maka anak itu bisa
bercerita . Aneh dan lucukan ! inilah yang disebut dunia anak –anak bahkan ada yang bilang
dunia anak dunia tanpa batas.
Demikian juga dalam hal warna Ketika kita menyuruh anak-anak mewarnai gambar kucing
maka hasilnyapun berbeda – beda beda . Lihat saja ada yang mewarnai kucing dengan warna
merah, putih atau bahkan hijau. Tetapi meskipun warna berbeda tapi masing masing anak
bisa bercerita sebabnya kucing diwarnai merah,putih atau hitam sama sekali. Itulah
kenyataan tentang dunia mereka. Maka kalau kegiatan menggambar sebagai Art terapi
cobalah para orangtua untuk bertahan untuk tidak melakukan interprestasi atau mengkritik
apalagi kebiasan orangtua yang spontan memberikan komentar tanpa disadari telah melukai
hati anak seperti saja ucapan “ wah! Gambarmu kurang bagus !” atau “ Wah ! gambarmu
jelek !”.
Mungkin sudah kita ketahui bagaimana Perkembangan dunia pendidikan sekarang ini, hampir
dunia anak-anak banyak yang hilang tersita oleh kegiatan belajar karena demi mencari nilai
yang baik. Nilai yang baik adalah masa depan yang baik begitulah mungkin opini kebanyakan
para orangtua saat ini.
Kenyataan sekarang ini secara tidak kita sadari sebenarnya anak-anak kita telah menjadi
korban dalam dunia pendidikan sehingga sebenarnya mereka ini sangat perlu sekali terapi mental . Lihat saja
kenyataannya sekarang banyak anak-anak yang lelah dalam berpikir karena kehabisan waktu
bermain. Hari-harinya penuh pelajaran disekolah atau tambahan les pelajaran karena demi
nilai baik sebagai standartnya sebagai anak cerdas.
Apa yang bisa kita lihat sekarang ini sepertinya Dunia pendidikan semakin melupakan
pembelajaran proses kreatif anak-anak diantaranya kegiatan menggambar sebagai bagian
dari kegiatan seni yang sangat bagus untuk anak-anak. Sayangnya pembelajaran kreatif
semakin hilang karena termakan egoisme yang menyerang para orangtua atau dunia
pendidikan. Kenyataannya sebagian anak tampak kurang peduli lingkungan bahkan lebih
mementingkan dirinya sendiri .
Salam Pak Taufik.
Komentar
Posting Komentar